Komisi VII DPR Dorong UMKM Maksimalkan Lembaga Penyiaran Publik

Komisi VII DPR Dorong UMKM Maksimalkan Lembaga Penyiaran Publik

JAKARTA - Komisi VII DPR RI tengah menggagas model inovasi untuk memberdayakan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif melalui lembaga penyiaran publik, termasuk LPP TVRI, LPP RRI, dan LKBN ANTARA. 

Upaya ini bertujuan memanfaatkan potensi media publik tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai motor penggerak promosi, literasi, dan penguatan ekosistem ekonomi kreatif nasional.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menekankan bahwa lembaga penyiaran publik memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan UMKM, terutama di era transformasi digital dan persaingan media yang semakin ketat.

Baca Juga

Samsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan

“Dalam konteks transformasi digital dan persaingan media yang semakin ketat, peranan LPP RRI, LPP TVRI dan LKBN ANTARA diharapkan tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai motor penggerak literasi, promosi dan bagian dari ekosistem UMKM dan ekonomi kreatif nasional,” ujar Evita.

Tantangan Pemanfaatan Lembaga Penyiaran Publik

Evita mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi lembaga penyiaran publik dalam mendukung UMKM. Pertama, tingkat pemanfaatan ruang siar, produksi konten, dan platform digital untuk promosi UMKM belum merata di seluruh daerah, sehingga visibilitas produk lokal masih terbatas.

Kedua, terdapat keterbatasan dalam integrasi data, kurasi konten, dan kolaborasi lintas lembaga media publik serta kementerian terkait, yang belum sepenuhnya optimal sebagai alat pemasaran produk UMKM dan ekonomi kreatif nasional.

Ketiga, infrastruktur penyiaran dan digitalisasi layanan di beberapa wilayah belum mencukupi, khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), sehingga menghambat pemerataan akses dan jangkauan publik bagi produk UMKM dan ekonomi kreatif.

Strategi DPR Dorong Pemberdayaan UMKM

Menghadapi tantangan tersebut, Komisi VII DPR RI menekankan perlunya pendalaman strategi lembaga penyiaran publik dalam memperkuat pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif. Beberapa langkah yang diusulkan antara lain:

Perluasan ruang siar promosi UMKM, sehingga produk lokal mendapatkan eksposur lebih luas di tingkat nasional.

Penguatan ekosistem konten kreatif nasional, agar setiap konten media publik dapat mendorong literasi dan promosi UMKM secara simultan.

Digitalisasi layanan penyiaran, termasuk pemanfaatan platform online dan aplikasi digital agar akses lebih merata.

Penguatan kolaborasi pusat-daerah, memastikan dukungan lintas lembaga media publik dan kementerian terkait berjalan optimal.

“Kami juga berharap forum ini dapat menghasilkan masukan konkret terkait model kolaborasi, inovasi program, persiapan infrastruktur dan sinergi antarlembaga penyiaran publik untuk mendorong pemerataan manfaat bagi pelaku UMKM dan industri kreatif nasional,” kata Evita.

Pentingnya Media Publik dalam Transformasi Digital

Dalam era digital saat ini, UMKM menghadapi tantangan kompetisi yang semakin ketat baik di pasar lokal maupun global. Menurut Evita, lembaga penyiaran publik memiliki potensi besar untuk menjadi platform promosi dan edukasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

Media publik tidak hanya berfungsi menyampaikan berita, tetapi juga dapat menjadi ruang edukasi literasi digital, promosi produk lokal, dan pengembangan kapasitas UMKM agar mampu bersaing di pasar modern.

Kolaborasi Antar Lembaga dan Pemerintah Daerah

Evita menekankan bahwa keberhasilan program pemberdayaan UMKM melalui media publik bergantung pada sinergi antarlembaga dan dukungan pemerintah daerah. Kolaborasi ini meliputi koordinasi konten, integrasi data, serta kesiapan infrastruktur untuk mendukung penyiaran digital di seluruh Indonesia.

Dengan adanya kerjasama yang baik, produk UMKM dari daerah 3T pun dapat mendapatkan akses promosi yang sama seperti produk dari kota besar, sehingga membuka peluang pasar yang lebih luas dan merata.

Dampak Positif Bagi UMKM dan Ekonomi Kreatif

Jika model inovasi ini berhasil diterapkan, manfaatnya bagi UMKM dan ekonomi kreatif akan signifikan. Pertama, produk lokal akan mendapatkan eksposur lebih luas, meningkatkan penjualan dan daya saing. Kedua, media publik akan menjadi media edukasi dan literasi digital, membantu UMKM memahami strategi pemasaran modern.

Selain itu, program ini dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional, mendorong lahirnya kolaborasi baru antara pelaku usaha, pemerintah, dan media, serta meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia.

Komitmen DPR RI

Rapat dengar pendapat yang digelar Komisi VII DPR RI menandai komitmen legislatif untuk menjadikan lembaga penyiaran publik sebagai motor penggerak UMKM dan ekonomi kreatif. 

DPR menekankan pentingnya inovasi program, penguatan infrastruktur, dan kolaborasi antarlembaga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional berbasis usaha mikro dan kecil.

Evita menegaskan bahwa hasil forum ini akan menjadi acuan bagi pengembangan model pemberdayaan UMKM melalui media publik, sekaligus meningkatkan literasi dan daya saing ekonomi kreatif di Indonesia.