Kompensasi Emisi KKI Bank Indonesia Melalui Penanaman Mangrove Di Bali

Kompensasi Emisi KKI Bank Indonesia Melalui Penanaman Mangrove Di Bali

JAKARTA - Bank Indonesia melaksanakan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Teluk Benoa, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. 

Aksi ini merupakan bagian dari upaya kompensasi emisi yang dihasilkan dari kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menjelaskan bahwa kegiatan KKI yang berlangsung pada 7–10 Agustus 2025 menghasilkan emisi sebesar 126 ton. 

Baca Juga

Samsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan

“Kegiatan KKI yang berlangsung pada 7–10 Agustus 2025 menghasilkan 126 ton emisi, yang harus kami kompensasi dengan menanam 31.000 pohon di 25 kantor perwakilan,” ujar Destry.

Langkah penanaman mangrove di Bali ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga menjadi upaya nyata Bank Indonesia menjaga kelestarian alam dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Mangrove berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir, menyerap karbon, dan menahan abrasi pantai.

Lingkungan Global dan Urgensi Kompensasi Emisi

Destry menekankan pentingnya tindakan nyata terhadap perubahan iklim, terutama mengingat kondisi global yang mengkhawatirkan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa tahun 2024 menjadi tahun terpanas di bumi, dengan suhu global melewati ambang 1,5? dibandingkan masa pra-industri tahun 1850.

“Kami ingin memastikan setiap kegiatan yang menghasilkan emisi dapat dikompensasi dengan tepat. Penanaman pohon mangrove ini adalah salah satu bentuk kontribusi Bank Indonesia terhadap lingkungan,” terang Destry.

Selain penanaman pohon, Destry menjelaskan bahwa Bank Indonesia juga mempertimbangkan kompensasi melalui pembelian kredit karbon. “Ini baru 1.000 pohon, butuh lokasi yang luas. Kalau terus menanam, akan membutuhkan lahan lebih luas, oleh karena kami akan kombinasikan dengan pembelian kredit karbon,” ujarnya.

KKI Sebagai Ajang UMKM dan Dampak Ekonomi

Kegiatan KKI sendiri bertujuan sebagai platform bagi UMKM untuk menampilkan karya terbaiknya. Selama event berlangsung selama empat hari, KKI berhasil memfasilitasi UMKM meraih pembiayaan senilai Rp782 miliar, meningkat 41% dibandingkan KKI 2024 yang tercatat sebesar Rp553 miliar.

“Nilai pembiayaan tersebut naik 41% jika dibandingkan KKI 2024, yang tercatat sebesar Rp553 miliar,” jelas Destry. 

Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan KKI tidak hanya dari sisi kreativitas, tetapi juga dari sisi ekonomi dan dampak sosial bagi UMKM di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, kegiatan KKI tidak hanya berdampak pada sektor kreatif dan ekonomi, tetapi juga menghadirkan tanggung jawab lingkungan melalui kompensasi emisi. Penanaman pohon mangrove di Bali menjadi langkah konkret yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Strategi Bank Indonesia dalam Menangani Emisi

Bank Indonesia menekankan bahwa kompensasi emisi bukan hanya bentuk kepedulian lingkungan, tetapi juga strategi keberlanjutan yang mengintegrasikan kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain menanam pohon, kompensasi dapat dilakukan melalui mekanisme pasar seperti pembelian kredit karbon di bursa.

Kegiatan KKI yang menghasilkan emisi akan diimbangi dengan penanaman pohon di 25 kantor perwakilan Bank Indonesia, dengan target total 31.000 pohon. Kombinasi antara aksi fisik dan kredit karbon diharapkan menjadi model yang efektif bagi lembaga keuangan lainnya.

Mangrove dan Peranannya bagi Ekosistem

Penanaman mangrove memiliki manfaat ekologis yang luas. Selain menyerap karbon dioksida, mangrove berperan dalam:

Menahan abrasi pantai dan menjaga struktur pesisir.

Menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna laut.

Mendukung sistem air laut dan kualitas ekosistem pesisir.

Dengan penanaman 1.000 pohon di Teluk Benoa, Bank Indonesia berupaya memperkuat ekosistem pesisir Bali, sekaligus menjadi edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya konservasi.

Komitmen Berkelanjutan Bank Indonesia

Destry menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya proyek sekali jalan. Bank Indonesia akan terus mendorong kompensasi emisi dari seluruh kegiatan yang menghasilkan dampak karbon. 

Strategi ini menggabungkan berbagai mekanisme, termasuk aksi nyata penanaman pohon dan pembelian kredit karbon yang terstandar secara internasional.

“Bank Indonesia ingin memastikan setiap kegiatan yang kami lakukan memberi dampak positif bagi lingkungan, sekaligus mendukung ekonomi dan UMKM,” tuturnya.

Dengan langkah ini, Bank Indonesia menunjukkan bahwa lembaga keuangan bisa berperan proaktif dalam mitigasi perubahan iklim, tanpa mengurangi perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan UMKM nasional.

Penanaman 1.000 pohon mangrove di Bali oleh Bank Indonesia adalah wujud konkret kompensasi emisi 126 ton dari kegiatan KKI 2025. Selain menjaga ekosistem pesisir, kegiatan ini juga memperlihatkan integrasi antara tanggung jawab lingkungan dan keberlanjutan ekonomi.

Langkah Bank Indonesia dapat menjadi contoh bagaimana lembaga publik dan swasta menggabungkan aksi lingkungan dengan program ekonomi kreatif, serta memanfaatkan strategi kompensasi emisi secara efektif. 

Dengan kombinasi penanaman pohon dan kredit karbon, target keberlanjutan lingkungan diharapkan dapat tercapai secara lebih luas dan berkelanjutan.