Sego Gegok Asli Trenggalek Disiapkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda 2026

Sego Gegok Asli Trenggalek Disiapkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda 2026
Sego Gegok Asli Trenggalek Disiapkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda 2026

JAKARTA - Trenggalek, Jawa Timur, tengah bersiap menorehkan sejarah baru bagi kuliner tradisionalnya. 

Kali ini, fokus perhatian tertuju pada sego gegok, makanan khas yang telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Trenggalek selama beberapa generasi. 

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek mengusulkan agar hidangan ini diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2026, sebuah langkah yang menegaskan pentingnya pelestarian kuliner sebagai bagian dari identitas budaya.

Baca Juga

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia

Sego gegok bukan sekadar hidangan biasa. Makanan ini memiliki nilai sejarah, teknik pembuatan khas, dan fungsi praktis sebagai bekal bagi masyarakat yang beraktivitas di ladang dan hutan. Dengan pengusulan menjadi WBTB, Trenggalek berharap tradisi ini tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga mendapat pengakuan nasional.

Persiapan Pengajuan Sego Gegok

Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Trenggalek, Agus Prasmono, menyampaikan bahwa pihaknya telah mulai menyusun draf pengajuan ke kementerian terkait.

Dokumen yang dipersiapkan mencakup kajian historis, dokumentasi, dan pemenuhan kriteria tertentu yang mensyaratkan bahwa tradisi tersebut telah berlangsung lebih dari 50 tahun.

“Beberapa waktu lalu ada kabupaten lain yang mengusulkan sego gegok menjadi WBTB, tapi batal. Tahun depan kami akan mengusulkan sego gegok,” ujar Agus. 

Ia menambahkan bahwa kegagalan pengusulan dari daerah lain terjadi karena belum terpenuhinya kriteria dasar, sedangkan Trenggalek memiliki legitimasi kuat.

Legitimasi ini berasal dari fakta bahwa sego gegok adalah kuliner asli Trenggalek, yang diwariskan secara turun-temurun dan masih bertahan hingga kini. Hal ini menegaskan bahwa Trenggalek mampu memenuhi syarat pengajuan WBTB dengan bukti sejarah yang jelas.

Sego Gegok: Warisan Empat Generasi

Agus menjelaskan bahwa sego gegok telah diwariskan sedikitnya empat generasi dan tetap menjaga orisinalitas serta kelestariannya. “Kuliner sego gegok itu memang asli dari Trenggalek. Dan sudah pasti kami memenuhi syarat untuk mengajukan sego gegok,” ujarnya.

Bukti dokumentasi dan catatan historis memperkuat posisi kuliner ini sebagai bagian integral dari budaya lokal. Sego gegok bukan hanya makanan, tetapi juga simbol identitas masyarakat Trenggalek. Ia menunjukkan bagaimana tradisi kuliner bisa bertahan di tengah perubahan zaman dan modernisasi.

Secara historis, sego gegok memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Dahulu, makanan ini digunakan sebagai bekal orang Trenggalek yang bekerja di ladang dan hutan, karena ketahanannya yang luar biasa. “Dahulu sego gegok menjadi bekal orang Trenggalek yang berladang di hutan,” kata Agus.

Proses Pembuatan dan Keunikan Sego Gegok

Proses pembuatan sego gegok membutuhkan waktu dan teknik khusus, yang diwariskan secara turun-temurun. Meskipun memakan waktu, hasilnya adalah makanan yang awet dan tahan lama. Karakteristik ini menjadikannya cocok sebagai bekal perjalanan jauh, termasuk untuk bekerja di ladang atau hutan.

“Proses pembuatan sego gegok itu lama. Tapi saat dibawa ke hutan menjadi bekal, sego gegok awet dan tahan lama,” jelas Agus. Teknik ini tidak hanya memastikan ketahanan makanan, tetapi juga menjaga cita rasa dan keaslian resep, sehingga setiap suapan tetap menghadirkan rasa khas Trenggalek.

Keunikan lain dari sego gegok adalah kombinasi bahan dan bumbu tradisional yang membuat hidangan ini berbeda dari kuliner serupa di daerah lain. 

Setiap tahap pembuatan memerlukan ketelitian, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga pengemasan. Inilah yang menjadikan sego gegok memiliki nilai budaya tinggi, bukan sekadar makanan biasa.

Nilai Budaya dan Sosial Sego Gegok

Sego gegok memiliki nilai budaya yang mendalam. Hidangan ini mencerminkan cara hidup masyarakat agraris Trenggalek, yang terbiasa bekerja di ladang dan hutan, serta memanfaatkan bahan lokal untuk kebutuhan sehari-hari. Makanan ini menjadi simbol kearifan lokal dan bagian dari identitas komunitas.

Dengan tetap dilestarikan, generasi muda bisa mengenal tradisi leluhur dan memahami bagaimana kearifan lokal tercermin dalam kuliner sehari-hari. Sego gegok mengajarkan nilai kerja keras, kesabaran, dan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Selain itu, pengakuan sebagai WBTB dapat mendorong pelestarian kuliner sekaligus menjadi daya tarik wisata. Wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati pemandangan alam, tetapi juga untuk mencicipi kuliner yang autentik dan kaya sejarah.

Harapan Trenggalek Menjadi WBTB

Dengan pengusulan ini, Trenggalek berharap sego gegok tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga diakui secara nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda 2026. Pengakuan ini akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kuliner tradisional dan mendorong pelestarian budaya.

Selain itu, status WBTB diharapkan menjadi daya tarik wisata kuliner, membuka peluang ekonomi bagi pelaku kuliner lokal, dan memperkuat branding Trenggalek sebagai kota yang menjaga warisan budaya kuliner. Hal ini juga memperlihatkan bagaimana kuliner dapat berfungsi sebagai sarana edukasi budaya bagi masyarakat luas.

Sego gegok bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari sejarah, identitas, dan budaya masyarakat Trenggalek. Dari proses pembuatan yang rumit hingga fungsinya sebagai bekal di ladang dan hutan, semua aspek menunjukkan keunikan dan nilai budaya yang tinggi.

Dengan pengusulan resmi ke kementerian, Trenggalek optimistis kuliner ini akan diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda 2026, sehingga dapat dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda serta wisatawan. 

Pengakuan ini tidak hanya akan melestarikan tradisi, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat dan wisatawan untuk mengapresiasi kekayaan kuliner lokal.

Sego gegok menjadi bukti nyata bahwa makanan tradisional dapat menjadi simbol budaya, identitas daerah, dan warisan yang patut dijaga serta diperkenalkan ke dunia.

Dengan begitu, kuliner ini tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga memperkaya pengetahuan budaya masyarakat dan wisatawan tentang tradisi kuliner Trenggalek.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia