Usulan Mendikdasmen, Siswa Sekolah Dapat Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
- Kamis, 27 November 2025
JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengusulkan adanya mata pelajaran baru bernama Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pelajaran ini dirancang untuk menggantikan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang saat ini hanya fokus pada penguasaan bahasa, sehingga siswa juga memperoleh pemahaman tentang sastra Indonesia.
“Kalau sekarang kan hanya menjadi Bahasa Indonesia. Untuk memastikan bahwa sastra diajarkan, mungkin bisa diusulkan namanya nanti pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia,” ujar Mu’ti.
Baca JugaSamsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan
Mu’ti menekankan, penguatan pendidikan sastra bukan hanya sekadar formalitas, tetapi bagian dari upaya membentuk karakter siswa, meningkatkan kemampuan literasi, serta menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap budaya dan karya sastra Indonesia.
Integrasi Sastra dalam Kurikulum Pendidikan
Usulan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kemungkinan besar akan diatur dalam revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Meski demikian, Mu’ti menekankan bahwa pembahasan internal di Kemendikdasmen masih berlangsung dan belum dibahas secara mendetail.
“Mungkin, mungkin ya, saya juga belum membahas secara detail di internal. Tapi tadi saya sempat bicara singkat dengan Pak Wakil Menteri, yang kami tugas untuk menyiapkan rancangan perubahan Undang-Undang Sisdiknas, mungkin nanti namanya diubah,” jelas Mu’ti.
Dengan demikian, keputusan final terkait implementasi mata pelajaran baru masih menunggu kajian internal dan persetujuan formal, termasuk evaluasi terhadap dampaknya terhadap kurikulum nasional.
Sejarah Usulan Perubahan Mata Pelajaran Bahasa
Usulan ini bukan kali pertama muncul. Pada 2016, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pernah menanggapi usulan sastrawan Ahmad Tohari untuk mengganti nomenklatur mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi Kesusastraan.
Muhadjir menilai, yang terpenting adalah konten pembelajaran, bukan sekadar perubahan nama. “Saya rasa tidak harus begitu. Yang penting kontennya, kandungannya. Kemasannya boleh apa saja, yang penting kan isinya. Mata pelajaran Bahasa Indonesia itu otomatis di dalamnya ada kesusastraan, termasuk tata bahasa, kemudian kosa kata, itu kan menyatu,” ujar Muhadjir.
Dengan demikian, ide Mu’ti dapat dilihat sebagai upaya menegaskan pentingnya sastra dalam kurikulum melalui penamaan resmi mata pelajaran, tanpa harus mengubah substansi pendidikan secara drastis.
Fokus Pada Literasi dan Budaya
Tujuan utama dari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah memastikan siswa tidak hanya mampu berbahasa, tetapi juga memahami budaya dan karya sastra lokal.
Mu’ti berharap pelajaran ini dapat membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan kreativitas, serta memperkuat karakter melalui literasi budaya.
Integrasi sastra dalam kurikulum diharapkan dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya fasih berbahasa, tetapi juga menghargai kekayaan sastra Indonesia. Dengan pendekatan ini, pendidikan bahasa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sarana memahami nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Kajian Bahasa Asing di Sekolah
Selain penguatan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, Kemendikdasmen juga tengah mengkaji pengajaran bahasa asing di sekolah. Saat ini, beberapa bahasa asing diajarkan, termasuk Bahasa Arab, Perancis, Mandarin, Jepang, Korea, dan Portugis.
Mu’ti menjelaskan bahwa bahasa asing yang wajib saat ini adalah Bahasa Inggris, yang mulai diajarkan sejak kelas 3 SD mulai tahun 2027.
“Tahun 2026 guru Bahasa Inggrisnya kita latih. Bahasa asing itu banyak, ya. Sekarang ini kan bahasa asing yang sudah wajib adalah Bahasa Inggris, dan mulai tahun 2027 itu kita mulai mengajarkan Bahasa Inggris kelas 3 SD,” kata Mu’ti.
Kajian ini bertujuan untuk menyesuaikan kemampuan guru dengan kebutuhan siswa, serta memastikan pembelajaran bahasa asing dapat memberi manfaat maksimal dalam era globalisasi.
Tantangan Implementasi Mata Pelajaran Baru
Meskipun gagasan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mendapat sambutan positif, implementasinya menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kesiapan guru dalam mengajarkan materi sastra yang lebih luas dibandingkan bahasa sehari-hari.
Selain itu, revisi Undang-Undang Sisdiknas harus mempertimbangkan sinkronisasi dengan kurikulum nasional dan alokasi jam pelajaran yang memadai agar sastra tidak menjadi bagian tambahan yang terabaikan.
Mu’ti menyadari bahwa proses ini memerlukan kajian matang agar perubahan tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar meningkatkan kualitas pendidikan.
Harapan Terhadap Pendidikan Sastra di Indonesia
Munculnya usulan ini menegaskan perhatian pemerintah terhadap pendidikan sastra di Indonesia. Dengan menanamkan pemahaman sastra sejak dini, siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan ekspresi diri, berpikir kritis, serta kecintaan terhadap budaya nasional.
Mu’ti menekankan bahwa pendidikan sastra tidak hanya memberikan manfaat akademik, tetapi juga berperan dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai moral generasi muda. “Untuk memastikan bahwa sastra termasuk di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,” pungkas Mu’ti.
Dengan penguatan literasi sastra, pemerintah berharap siswa dapat lebih menghargai warisan budaya, sekaligus mengembangkan kreativitas dan daya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)