JAKARTA - Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara yang proaktif dalam memperkuat ketahanan air, energi, dan pangan, sekaligus menegaskan komitmen menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Pernyataan ini disampaikan pada Conference of the Parties (COP) ke-30 di Balem, Brazil, di paviliun Indonesia dengan perspektif “Net Zero Starts with Trust”.
Fokus Indonesia dalam konferensi internasional ini menekankan hubungan erat antara ketahanan pangan, energi, dan air.
Baca JugaRPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, menegaskan sektor pertanian sebagai penopang utama ketahanan pangan harus mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Pemerintah menargetkan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sekitar 5,25 persen dari sektor pertanian pada 2035.
“Ketahanan pangan terhubung dengan ketahanan energi dan air. Kebijakan diarahkan pada smart agriculture, ekstensifikasi sistem pangan, penguatan ekonomi hijau dan biru, serta pembangunan dari desa,” ujar Nani Hendiarti.
Kebijakan yang diterapkan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga ekonomis. Pemerintah tengah menyiapkan instrumen pembiayaan berbasis iklim melalui penerapan harga karbon (carbon pricing) dan kredit karbon (carbon credit), memberi nilai ekonomi pada upaya penurunan emisi, sekaligus mendorong adopsi teknologi rendah karbon. Hal ini membuka peluang investasi hijau sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Sucofindo, Mitra Strategis Pemerintah dalam Validasi Emisi
Perusahaan Sucofindo turut mengambil peran penting sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi Nilai Ekonomi Karbon (LVV NEK) yang terakreditasi nasional dan internasional.
Perusahaan ini bertugas menjaga integritas, transparansi, dan akuntabilitas mitigasi emisi GRK melalui validasi dan verifikasi klaim emisi di sektor pertanian, energi, dan pengelolaan sumber daya air.
Dikman Purnama, Head of Unit Climate Solutions and Sustainable Energy Sucofindo, menjelaskan bahwa carbon credit dari proyek mitigasi di sektor pertanian, air, hingga energi dapat diperdagangkan di pasar karbon nasional maupun internasional.
“Sebagai LVV independen, Sucofindo memastikan validitas klaim emisi, pelabelan lingkungan, jejak karbon produk, dan pelaporan keberlanjutan. Kami memastikan klaim tersebut akurat, kredibel, dan dapat diverifikasi,” kata Dikman Purnama.
Sucofindo menjadi mitra strategis bagi pemerintah, pelaku usaha, dan investor dalam memanfaatkan peluang pasar karbon.
Perusahaan ini mengawal lima aspek penting: integritas data emisi, transparansi dan akuntabilitas, akses ke keuangan berkelanjutan melalui validasi inisiatif hijau, dukungan kebijakan berbasis data terverifikasi, serta membangun kepercayaan internasional terhadap klaim iklim Indonesia.
“Dengan integritas ini, Sucofindo mendukung pasar karbon Indonesia yang sehat dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon,” tambah Dikman.
Ketahanan Energi dan Air Sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Pendekatan Indonesia dalam COP 30 tidak hanya menekankan mitigasi emisi, tetapi juga ketahanan energi dan air sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan. Sinergi antar-sektor ini penting untuk menjaga stabilitas pasokan energi dan air bagi masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
Dalam hal energi, Indonesia fokus pada diversifikasi sumber energi, peningkatan kapasitas energi terbarukan, dan efisiensi energi di sektor industri dan rumah tangga. Upaya ini juga selaras dengan program swasembada energi nasional yang mendukung kemandirian energi serta menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sementara itu, pengelolaan air diarahkan untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi sektor pertanian, industri, dan masyarakat. Pendekatan berbasis ekosistem, penggunaan teknologi cerdas, serta penguatan tata kelola sumber daya air menjadi kunci keberhasilan.
Peran Pasar Karbon dalam Mendorong Investasi Hijau
Penerapan instrumen carbon pricing dan carbon credit di Indonesia diharapkan membuka peluang pasar karbon yang kredibel dan transparan.
Mekanisme ini tidak hanya memberi insentif ekonomi bagi pelaku usaha yang melakukan pengurangan emisi, tetapi juga meningkatkan daya tarik investasi hijau, baik dari domestik maupun internasional.
Pasar karbon yang sehat juga dapat memperkuat pencapaian target NZE 2060 atau lebih cepat. Indonesia menekankan bahwa transparansi, akuntabilitas, dan validasi data emisi adalah kunci untuk membangun kepercayaan global terhadap klaim mitigasi iklim.
Indonesia Berperan Aktif Menuju Net Zero
Dengan penguatan ketahanan pangan, energi, dan air, serta penerapan pasar karbon yang transparan dan kredibel, Indonesia menunjukkan langkah konkret dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Peran Sucofindo sebagai LVV NEK memastikan integritas klaim emisi, membuka peluang investasi hijau, dan memperkuat kepercayaan internasional.
Langkah-langkah ini mencerminkan strategi nasional yang terpadu: menjaga ketahanan nasional sekaligus berkontribusi pada upaya global mengurangi emisi GRK.
Keberhasilan Indonesia dalam COP 30 akan menjadi contoh bagi negara lain tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan, mitigasi iklim, dan ekonomi hijau dapat berjalan bersamaan.
Dengan kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga independen seperti Sucofindo, Indonesia siap memimpin perjalanan menuju Net Zero Emission sambil memperkuat ketahanan air, energi, dan pangan bagi seluruh masyarakat.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025
3.
4.
5.
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- 05 Desember 2025







