JAKARTA - Daun singkong sudah lama menjadi bagian penting dalam kuliner Nusantara.
Dari gulai daun singkong, buntil teri, hingga tumisan, daun ini hadir sebagai bahan masakan yang lezat dan kaya rasa. Namun, di balik cita rasanya, daun singkong mengandung senyawa yang berpotensi membahayakan tubuh jika tidak diolah dengan benar. Oleh sebab itu, mengetahui cara mengolahnya secara tepat menjadi hal yang wajib bagi siapa saja yang ingin menikmati daun singkong dengan aman.
Merebus daun singkong bukan sekadar prosedur masak biasa. Proses ini esensial untuk menghilangkan zat berbahaya yang secara alami terdapat dalam daun tersebut. Tanpa pemanasan yang memadai, senyawa beracun ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk menyebabkan keracunan. Pertanyaannya, zat apa saja yang perlu diperhatikan dan bagaimana cara aman mengolah daun singkong agar tetap lezat sekaligus menyehatkan?
Baca Juga
Kandungan Berbahaya dalam Daun Singkong
Sebenarnya daun singkong sendiri tidaklah berbahaya. Yang menjadi masalah adalah cara pengolahannya yang salah, misalnya tidak direbus, hanya layu sebentar, atau bahkan dikonsumsi mentah.
Sebagaimana dikutip dari jurnal Pengaruh Waktu Perebusan Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Terhadap Kadar Vitamin C Asam Sianida dari Poltekkes Kemenkes Palembang, daun singkong termasuk tumbuhan Dicotyledoneae yang di dalam umbinya dan daunnya mengandung zat glikosida sianogenik, penghasil asam sianida (HCN).
Senyawa ini dapat berubah menjadi racun yang berpotensi membahayakan tubuh. Pada daun singkong segar, kadar asam sianida bisa mencapai 35 hingga 100 mg/kg. Penelitian menyebutkan, "Kadar tertinggi asam sianida sebelum pengukusan terdapat pada daun singkong yaitu 149,4 ppm." Oleh sebab itu, pengolahan daun singkong sebelum dikonsumsi sangat penting untuk mengurangi risiko keracunan.
Pemanasan dan Pengurangan Sianida
Glikosida sianogenik di daun singkong akan dipecah oleh enzim linamarase menjadi sianohidrin, yang kemudian menghasilkan hidrogen sianida. Proses perebusan menjadi kunci untuk membuang hidrogen sianida tersebut. Dengan merebus daun singkong, kandungan senyawa berbahaya ini menurun secara signifikan.
Penelitian menunjukkan bahwa perebusan selama 5 menit menurunkan kadar asam sianida sekitar 57,78%, 10 menit menjadi 65,03%, 15 menit turun 72,78%, dan 20 menit mencapai 77,92%. Penurunan paling signifikan terjadi pada 25 menit (88,33%), dan mencapai 96,12% setelah 30 menit perebusan. Hal ini menegaskan pentingnya proses pemanasan untuk memastikan daun singkong aman dikonsumsi.
Dampak Konsumsi Tanpa Pengolahan
Mengonsumsi daun singkong tanpa direbus dengan benar bisa menyebabkan keracunan sianida. Sianida menghambat kemampuan sel tubuh dalam menggunakan oksigen, sehingga memicu berbagai gejala. Gejala awal dapat berupa sakit kepala, pusing, dan mual, disertai sakit perut, diare, dan sesak napas. Dalam kasus berat, keracunan dapat menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, atau bahkan henti jantung.
Oleh karena itu, memahami pentingnya perebusan dan cara pengolahan daun singkong bukan sekadar prosedur memasak, melainkan langkah menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Manfaat Gizi Daun Singkong Setelah Direbus
Setelah direbus, daun singkong tidak hanya aman, tetapi juga menjadi sumber nutrisi yang baik. Daun singkong mengandung protein, serat, vitamin, dan mineral. Setiap 100 gram daun singkong matang menyediakan sekitar 3,7 gram protein. Vitamin A, B, C, dan K terkandung di dalamnya, disertai mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan magnesium. Nutrisi ini mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Pengolahan yang tepat memastikan nutrisi tetap terjaga sekaligus mengurangi risiko paparan racun. Dengan demikian, daun singkong dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang lezat dan bergizi.
Cara Perebusan yang Dianjurkan
Perebusan daun singkong harus dilakukan secara benar. Merebus dalam air mendidih selama 10–15 menit dapat menurunkan kadar sianida secara signifikan, tetapi idealnya mencapai 60 menit hingga racun benar-benar hilang, sebagaimana disarankan situs resmi Alodokter yang dikelola Kementerian Kesehatan RI.
Menambahkan sedikit soda kue dapat membantu melunakkan serat daun dan mempercepat pelepasan sianida. Disarankan juga merebus dengan panci terbuka untuk menjaga warna hijau daun tetap segar. Setelah matang, daun harus diperas hingga airnya habis, dikeringkan, dan didiamkan sebelum diolah lebih lanjut menjadi hidangan seperti gulai atau tumisan.
Pentingnya Pengolahan yang Tepat
Mengolah daun singkong dengan benar penting untuk mencegah paparan sianida jangka panjang, yang bisa menimbulkan masalah saraf atau gangguan kognitif. Dengan metode perebusan yang tepat, manfaat nutrisi daun singkong dapat diperoleh secara maksimal tanpa risiko kesehatan. Konsumsi daun singkong pun dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang aman bagi seluruh anggota keluarga.
Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025
3.
4.
5.
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- 05 Desember 2025







