APPI Ingatkan Pentingnya Keamanan Siber pada Perusahaan Multifinance

APPI Ingatkan Pentingnya Keamanan Siber pada Perusahaan Multifinance
APPI Ingatkan Pentingnya Keamanan Siber pada Perusahaan Multifinance

JAKARTA — Seiring pesatnya digitalisasi di sektor keuangan, perusahaan multifinance di Indonesia menghadapi risiko signifikan berupa serangan siber. Insiden terbaru terjadi pada PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN), yang melaporkan adanya serangan siber terhadap sistem perseroan pada Rabu, 26 November 2025.

Menanggapi hal ini, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menekankan bahwa seluruh perusahaan, meski telah memiliki sistem IT yang dianggap aman, tetap berpotensi menjadi target serangan siber. Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno, menegaskan pentingnya penguatan infrastruktur keamanan. 

“Saya ingin mengingatkan kepada seluruh perusahaan tolong dijaga keamanan sistemnya secara infrastruktur. Kalaupun sudah aman, potensinya pun tetap masih ada dan kita enggak bisa mengelak dari situasi yang ada,” katanya.

Baca Juga

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

Langkah Pemulihan Menjadi Prioritas

Suwandi menekankan bahwa jika serangan siber benar-benar terjadi, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pemulihan sistem dengan segera. “Itu yang sedang dilakukan Clipan, yang saya dengar juga. Itu yang saya dengar juga kan secara verbal doang, enggak ada kewajiban [lapor] ke saya,” ujarnya.

Proses pemulihan atau recovery ini menjadi fokus utama untuk memastikan data nasabah tetap aman dan layanan perseroan dapat kembali normal. Suwandi menambahkan, “Ya pasti akan ada yang namanya proses recovery. Pasti semuanya harus dijalankan dan dilaporkan bagaimana-bagaimana nya ya tentu pasti akan ada jalan prosesnya. Toh, akhirnya kan bisa terselesaikan gitu.”

Investasi Teknologi Sebagai Upaya Pencegahan

Ketua Umum APPI meyakini bahwa perusahaan multifinance telah berupaya menjaga keamanan sistem dengan berbagai investasi teknologi. Hal ini menjadi bagian penting untuk menangkal serangan siber yang dapat mengganggu operasional dan merugikan nasabah. 

“Siapa sih yang mau kena serangan gitu. Ya, pasti penting investasi teknologi itu ya memang menjadi bagian yang tidak bisa dipungkiri lagi dan itu terus akan berjalan untuk ke depannya,” ujarnya.

Langkah-langkah preventif ini meliputi peningkatan sistem keamanan, pemantauan jaringan secara real-time, serta pelatihan internal agar setiap pegawai sadar akan potensi ancaman siber. Strategi ini menjadi fondasi agar perusahaan tetap dapat menjalankan layanan dengan aman di tengah meningkatnya kompleksitas digital.

Clipan Finance Tindak Lanjut Serangan Siber

Merujuk pada keterbukaan informasi, Clipan Finance menjelaskan bahwa sebagai langkah antisipatif, pihaknya melakukan temporary switch off terhadap beberapa sistem utama. Kebijakan ini sempat menimbulkan gangguan layanan bagi debitur serta menghambat sejumlah aktivitas operasional.

“Pada 26 November 2025 perseroan telah mengalami serangan siber,” tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan, Jahja Anwar. Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) Clipan Finance telah berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mengidentifikasi area teknis yang membutuhkan penyesuaian.

Saat ini, proses stabilisasi sistem tengah berjalan, dengan pemulihan dilakukan secara real-time untuk meminimalkan potensi gangguan terhadap layanan utama. Hingga berita ini diterbitkan, perseroan belum memberikan konfirmasi tambahan mengenai kondisi terkini sistemnya.

Pentingnya Kesadaran dan Kesiapsiagaan Industri

Kasus Clipan Finance menjadi pengingat bagi seluruh perusahaan multifinance bahwa risiko siber dapat muncul kapan saja, meskipun sistem telah dianggap aman. Suwandi menekankan pentingnya kesadaran tinggi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan serangan.

Penguatan keamanan siber bukan hanya soal perlindungan infrastruktur IT, tetapi juga melibatkan strategi manajemen risiko, pemantauan berkelanjutan, dan komunikasi yang baik dengan pihak regulator. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif serangan siber terhadap operasional dan reputasi.

Peran APPI dalam Mendukung Anggota

APPI berperan sebagai wadah bagi perusahaan multifinance untuk berbagi informasi, pengalaman, dan praktik terbaik dalam menghadapi risiko siber. Melalui edukasi, pelatihan, dan koordinasi dengan regulator, APPI membantu anggota memperkuat kemampuan mitigasi dan respons terhadap insiden digital.

Suwandi menegaskan bahwa setiap perusahaan harus proaktif dalam memperkuat sistemnya, dan asosiasi siap mendukung upaya tersebut. “Pencegahan lebih baik daripada mengatasi, tapi jika serangan terjadi, pemulihan harus cepat dan terstruktur,” ujarnya.

Keamanan Siber Prioritas Industri Multifinance

Secara keseluruhan, insiden serangan siber di Clipan Finance menjadi peringatan penting bagi seluruh industri multifinance. Walau serangan dapat terjadi kapan saja, penguatan infrastruktur, investasi teknologi, dan kesiapsiagaan sistem merupakan kunci untuk menjaga keamanan data nasabah serta kelancaran operasional.

Dengan peran aktif APPI dan langkah-langkah internal perusahaan, sektor multifinance diharapkan dapat menghadapi ancaman siber dengan lebih siap, menjaga kepercayaan nasabah, dan memastikan layanan tetap aman di era digital.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak