JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid menjelang penutupan tahun 2025. Keyakinan ini didukung oleh indikator manufaktur yang terus menunjukkan ekspansi, surplus neraca perdagangan yang kuat, serta laju inflasi yang relatif terkendali.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu, menegaskan bahwa bauran kebijakan fiskal yang terarah, termasuk stimulus pada kuartal IV/2025, menjadi kunci dalam menjaga daya beli masyarakat dan produktivitas nasional.
“Kita terus memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang terarah, termasuk stimulus kuartal IV/2025, sekaligus mendorong ekspor yang bernilai tambah dan menjaga ketahanan sektor padat karya untuk mengoptimalkan kontribusi pada ekonomi nasional,” ujarnya.
Baca JugaOJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan
Aktivitas Manufaktur yang Menguat
Kemenkeu mencatat aktivitas manufaktur Indonesia menunjukkan tren penguatan selama empat bulan berturut-turut. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur pada November 2025 berada di level ekspansif 53,3. Angka ini menunjukkan kuatnya permintaan domestik yang mendorong peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja.
Tren ekspansi ini juga sejalan dengan pertumbuhan di negara mitra dagang utama seperti India (57,4) dan Amerika Serikat (51,9), serta negara tetangga Thailand (56,8) dan Vietnam (53,8). Hal ini mencerminkan bahwa permintaan global terhadap produk manufaktur Indonesia tetap kuat, memberikan dukungan tambahan bagi stabilitas ekonomi domestik.
Surplus Neraca Perdagangan yang Solid
Dari sisi eksternal, kinerja neraca perdagangan Indonesia juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sepanjang Januari–Oktober 2025, surplus neraca perdagangan mencapai US$35,9 miliar, meningkat signifikan sebesar 44,1% secara kumulatif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Febrio menjelaskan bahwa surplus ini sebagian besar ditopang oleh sektor nonmigas, yang mencatatkan surplus sebesar US$51,5 miliar. Total ekspor Indonesia selama periode Januari–Oktober 2025 mencapai US$234,0 miliar, naik 7,0% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Optimisme ini diperkuat oleh pertumbuhan sektor-sektor kunci, di mana ekspor nonmigas hasil industri pengolahan naik 15,8% dan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan melonjak 28,6%,” jelas Febrio.
Selain itu, lonjakan impor barang modal yang tumbuh 18,7% pada periode yang sama menjadi indikator positif bagi keberlanjutan investasi, menandakan ekspansi kapasitas produksi di sektor riil.
Inflasi yang Relatif Terkendali
Dari sisi stabilitas harga, inflasi November 2025 tercatat melandai ke 2,72% secara tahunan (year on year/YoY), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,86% YoY. Penurunan ini didorong oleh meredanya tekanan harga pangan bergejolak (volatile food) yang turun menjadi 5,48% YoY.
Febrio menekankan bahwa meskipun inflasi melandai, pemerintah tetap mewaspadai potensi gejolak harga pangan, terutama seiring masuknya musim hujan dan momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Langkah Antisipatif Pemerintah
Pemerintah akan terus memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru. Hal ini termasuk penyediaan bahan untuk mencukupi kebutuhan program prioritas pemerintah, sekaligus menghadapi tantangan gangguan cuaca yang dapat memengaruhi distribusi dan harga.
Berbagai strategi telah diterapkan untuk menjaga stabilitas harga pangan, mulai dari operasi pasar, penguatan stok dan cadangan pangan, hingga intervensi harga. Langkah-langkah ini bertujuan menjaga inflasi tetap terkendali dan memastikan masyarakat tetap dapat mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau.
Dukungan Fiskal dan Kebijakan Terarah
Febrio menegaskan bahwa bauran kebijakan fiskal yang terarah menjadi faktor penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Stimulus kuartal IV/2025, kombinasi dorongan ekspor bernilai tambah, dan penguatan sektor padat karya membantu meningkatkan produktivitas nasional.
Kemenkeu juga memonitor tren global yang berdampak pada ekspor dan investasi, sehingga langkah fiskal dapat disesuaikan untuk mendukung momentum ekonomi. Dengan koordinasi kebijakan yang tepat, daya beli masyarakat tetap terjaga, inflasi terkendali, dan pertumbuhan ekonomi nasional tetap solid.
Optimisme Ekonomi Tetap Terjaga
Secara keseluruhan, Kemenkeu optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan menutup 2025 dengan kinerja yang solid. Aktivitas manufaktur yang menguat, surplus neraca perdagangan yang signifikan, inflasi yang terkendali, serta langkah-langkah antisipatif pemerintah menjelang musim hujan dan HBKN menjadi fondasi bagi stabilitas ekonomi.
Dengan kebijakan fiskal yang terarah dan stimulus tepat sasaran, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap terjaga, sektor padat karya tetap produktif, dan ekspor bernilai tambah dapat terus ditingkatkan. Optimisme ini menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan di akhir tahun serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025
2.
3.
4.
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- 05 Desember 2025
5.
Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia
- 05 Desember 2025







