SDM Kompeten Jadi Fondasi SBIN untuk Transformasi Industri Nasional

SDM Kompeten Jadi Fondasi SBIN untuk Transformasi Industri Nasional
SDM Kompeten Jadi Fondasi SBIN untuk Transformasi Industri Nasional

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menempatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pusat dari pelaksanaan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN), sebuah langkah kebijakan yang dirancang untuk mempercepat transformasi sektor manufaktur Indonesia.

Alih-alih menempatkan teknologi atau perluasan industri sebagai titik awal, strategi ini menekankan bahwa percepatan industrialisasi hanya dapat berjalan apabila talenta dalam negeri memiliki kompetensi yang kuat, adaptif, dan mampu menjawab dinamika industri modern.

Kemenperin menegaskan bahwa SBIN bukan hanya sekadar dokumen perencanaan, melainkan kerangka besar yang memadukan kemandirian ekonomi, penguatan teknologi, serta keberlanjutan lingkungan. 

Baca Juga

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

Seluruhnya dibangun dengan pendekatan terpadu yang mengedepankan empat pola pikir utama, yakni industrialisasi berbasis sumber daya alam, pengembangan ekosistem industri, penguasaan teknologi, dan peneguhan prinsip keberlanjutan. Dalam konteks ini, peran manusia menjadi sangat krusial karena transformasi manufaktur tidak mungkin berlangsung tanpa SDM yang terampil.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan hal tersebut dalam pernyataannya di Jakarta. Menurutnya, setiap strategi yang masuk dalam SBIN bertumpu pada kemampuan manusia industri. 

“Seluruh strategi tersebut bertumpu pada kekuatan SDM industri. Dengan SDM yang kompeten dan adaptif, Indonesia akan mampu mengakselerasi transformasi industrinya menuju negara maju dengan daya saing tinggi,” ujarnya.

SBIN Disusun Selaras Agenda Pembangunan Nasional

Kemenperin memastikan bahwa rumusan SBIN diselaraskan dengan arah pembangunan nasional. Strategi baru tersebut disusun per sektor secara rinci, dan seluruh prosesnya berada dalam koridor yang digariskan oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Melalui pendekatan itu, SBIN diharapkan dapat menjadi peta jalan yang tidak hanya relevan bagi sektor manufaktur, tetapi juga mampu membentuk industri Indonesia yang independen terhadap gejolak eksternal. Penguatan mekanisme ini juga didorong melalui kolaborasi lintas negara, termasuk kerja sama antara Kemenperin, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang, dan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS).

Simposium Jadi Ajang Konsolidasi Transformasi SDM Industri

Salah satu langkah nyata memperkuat implementasi SBIN adalah penyelenggaraan simposium yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) bersama mitra Jepang. Simposium tersebut menjadi bagian dari program Pelatihan Lean Monozukuri for Making Indonesia 4.0 (LeMMI 4.0), sebuah program yang berfokus pada proses produksi modern dan otomasi.

Kepala BPSDMI Kemenperin, Doddy Rahadi, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum untuk meninjau praktik manufaktur digital yang sudah diterapkan berbagai sektor industri. Ia menyebut program tersebut telah memberikan dampak signifikan dalam empat tahun terakhir, terutama pada penguatan kompetensi SDM di lini produksi. “Program ini menunjukkan komitmen perusahaan nasional dalam menyiapkan talenta internal sebagai motor transformasi digital,” ujarnya.

Program LeMMI 4.0 melibatkan peserta dari berbagai perusahaan manufaktur, dengan fokus pada Lean Manufacturing, Lean Monozukuri, smart maintenance berbasis IoT, hingga penerapan otomasi industri yang dilakukan bertahap dan berkelanjutan.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Sidik Herman, menambahkan bahwa simposium ini membuka fase baru dalam perluasan implementasi Lean Monozukuri. “Kami berharap seluruh metodologi, praktik baik, dan model technical coaching yang telah dibangun bersama Jepang dapat terus diperluas dan diadaptasi oleh lebih banyak sektor industri nasional,” jelasnya.

Apresiasi Jepang terhadap Perkembangan Transformasi Industri RI

Kerja sama dengan Jepang mendapat respons positif dari pihak mitra. Director of Asia and Pacific Division, Trade Policy Bureau, METI Jepang, Hata Yumiko, mengapresiasi perkembangan LeMMI 4.0 di Indonesia. Ia menilai program ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan wujud nyata kerja sama strategis dan investasi pada masa depan manufaktur Indonesia. 

“Setiap peserta LeMMI 4.0 bukan hanya peserta pelatihan, melainkan kristalisasi kerja sama strategis Jepang-Indonesia dan penggerak perubahan bagi masa depan industri manufaktur Indonesia,” katanya.

Hal senada disampaikan perwakilan AOTS Jepang, Saito Kazuko. Menurutnya, keberlanjutan program menjadi kunci dari keberhasilan transformasi SDM industri. “Kami berharap LeMMI 4.0 dapat berjalan secara mandiri dan semakin mengakar di Indonesia,” ujarnya.

Harapan Indonesia Menuju Transformasi Industri Berdaya Saing Tinggi

Dengan berbagai upaya yang tengah dijalankan, Kemenperin yakin bahwa transformasi industri yang berlandaskan SDM berkualitas akan memperkuat daya saing nasional. SBIN dan program-program pendukungnya menjadi fondasi penting untuk menciptakan ekosistem industri modern yang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga mengoptimalkan peran manusia dan teknologi.

Transformasi menuju industri maju memerlukan langkah terukur, strategi jangka panjang, dan talenta yang mampu mengikuti perkembangan teknologi global. Dalam kerangka itulah pembangunan SDM ditempatkan sebagai fokus utama. Upaya konsisten ini diharapkan mampu membawa Indonesia semakin dekat pada visi menjadi negara industri unggul, mandiri, dan berkelanjutan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak