Tips Praktis Memasak Cumi Asin Agar Tetap Empuk Tidak Alot

Tips Praktis Memasak Cumi Asin Agar Tetap Empuk Tidak Alot
Tips Praktis Memasak Cumi Asin Agar Tetap Empuk Tidak Alot

JAKARTA - Cumi asin menjadi salah satu lauk praktis yang bisa menghadirkan rasa gurih unik di rumah. 

Biasanya, cumi asin ditumis dengan bumbu iris pedas yang menggugah selera. Namun, kesalahan dalam proses memasak bisa membuat tekstur cumi menjadi alot, sehingga kenikmatan hidangan berkurang.

Cumi asin berbeda dengan cumi basah berukuran besar. Ukurannya lebih kecil dan sudah melalui proses pengasinan. Karena itu, pengolahan cumi asin memerlukan teknik khusus agar tetap lembut dan empuk saat dimasak. 

Baca Juga

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia

Tumisan cumi asin bisa menjadi alternatif pengganti lauk daging ayam atau protein lainnya. Dengan bumbu pedas yang pas, tumis cumi asin bisa menjadi favorit keluarga.

1. Bersihkan Cumi Asin Sebelum Dimasak

Langkah awal yang sangat penting adalah membersihkan cumi asin. Sebelum diolah, cucilah cumi asin dengan air mengalir hingga kotoran dan kulit ari hilang.

Selain itu, Anda bisa memisahkan bagian tubuh dan kepala cumi untuk mengeluarkan isi yang tidak diinginkan. Langkah ini tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga membantu mengurangi rasa amis yang berlebihan. 

Setelah dicuci bersih, rendam cumi asin dalam air panas selama 10 menit. Proses ini akan membantu melunakkan tekstur cumi sehingga lebih mudah diolah.

2. Rendam atau Rebus untuk Tekstur Empuk

Setelah pembersihan, langkah berikutnya adalah merendam atau merebus cumi asin. Perendaman dengan air panas cukup efektif membuat cumi lebih empuk.

Untuk menambah aroma segar dan mengurangi bau amis, Anda bisa menambahkan kucuran air jeruk nipis saat merendam. Rendam cumi asin selama 15 menit, kemudian bilas kembali dengan air mengalir.

Selain direndam, cumi asin juga bisa direbus hingga benar-benar lunak. Rebus cumi dengan api sedang selama 20 menit untuk hasil tekstur yang sangat empuk. 

Selain melembutkan, perebusan juga membantu mengurangi rasa asin, sehingga bumbu tambahan dapat lebih meresap. Teknik ini cocok jika ingin membuat cumi asin dengan rasa bumbu yang lebih pekat dan gurih.

3. Pilih Teknik Memasak yang Tepat

Setelah cumi asin lunak, tahap memasak berikutnya adalah memilih teknik yang sesuai. Tumisan menjadi salah satu metode paling populer.

Untuk menjaga tekstur cumi tetap empuk, gunakan api sedang saat menumis. Tambahkan bumbu iris, seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai sesuai selera. Hindari menumis terlalu lama karena cumi bisa kembali menjadi alot jika terkena panas berlebihan.

Anda juga bisa menambahkan sedikit minyak atau air untuk menjaga kelembapan cumi saat dimasak. Teknik ini membantu bumbu meresap merata tanpa membuat cumi terlalu kering.

4. Kombinasi Bumbu Pedas untuk Rasa Maksimal

Tumis cumi asin dengan bumbu pedas menjadi favorit karena rasa gurih dan sensasi pedasnya yang menyatu sempurna. Beberapa pilihan bumbu iris seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan tomat kecil bisa memberikan aroma dan cita rasa khas.

Selain bumbu iris, Anda bisa menambahkan saus sambal atau kecap sesuai selera. Namun, pastikan porsi bumbu tidak berlebihan agar cumi tetap terasa ringan dan teksturnya tidak kehilangan kelembutan.

5. Tips Menyajikan Agar Lebih Nikmat

Cumi asin yang empuk bisa langsung dijadikan lauk pendamping nasi hangat. Penyajian sederhana cukup dengan menaburkan bawang goreng dan irisan cabai segar di atas tumisan.

Jika ingin variasi, cumi asin juga bisa dicampur dengan sayuran, seperti paprika atau daun bawang, agar hidangan lebih berwarna dan bergizi. Penyajian yang tepat membuat cumi asin tidak hanya enak, tetapi juga menarik secara visual.

6. Penyimpanan Cumi Asin yang Tepat

Jika tidak langsung dimasak, cumi asin sebaiknya disimpan di tempat kering atau di dalam kulkas. Penggunaan wadah kedap udara membantu mempertahankan tekstur dan rasa.

Setelah dimasak, sisa cumi asin sebaiknya disimpan di kulkas dan dikonsumsi dalam 1–2 hari untuk menjaga kualitasnya. Memanaskan cumi yang sudah dimasak juga harus hati-hati agar tekstur tidak berubah menjadi alot.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Beberapa kesalahan umum saat mengolah cumi asin antara lain:

Tidak membersihkan cumi dengan benar, sehingga sisa kulit ari dan isi cumi membuat aroma amis lebih kuat.

Menggunakan api terlalu besar saat menumis, yang dapat membuat cumi cepat keras.

Merendam atau merebus terlalu sebentar, sehingga cumi tidak cukup lunak.

Menambahkan bumbu terlalu awal, terutama bumbu asam atau garam berlebihan yang bisa membuat tekstur cumi kaku.

Dengan menghindari kesalahan ini, cumi asin bisa tetap empuk, gurih, dan lezat di setiap suapan.

Cumi asin adalah pilihan lauk praktis yang mudah diolah di rumah. Kunci utama agar cumi tidak alot adalah membersihkan, merendam atau merebus, dan menumis dengan teknik yang tepat. 

Perpaduan bumbu pedas sederhana akan meningkatkan cita rasa, sementara teknik memasak yang benar menjaga tekstur cumi tetap lembut.

Dengan mengikuti tips ini, tumisan cumi asin bisa menjadi lauk andalan keluarga, nikmat dan mudah dibuat tanpa ribet. Selain itu, cumi asin bisa menjadi variasi menu protein yang berbeda dari ayam atau daging, dengan rasa khas gurih dan pedas yang menyenangkan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan