Pemerintah Prioritaskan Perlindungan Disabilitas Terdampak Bencana Sumatera

Pemerintah Prioritaskan Perlindungan Disabilitas Terdampak Bencana Sumatera
Pemerintah Prioritaskan Perlindungan Disabilitas Terdampak Bencana Sumatera

JAKARTA - Penanganan bencana yang saat ini terjadi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara kembali menegaskan pentingnya memastikan kelompok rentan tidak tertinggal dalam proses evakuasi maupun pemulihan. 

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menekankan bahwa penyandang disabilitas menjadi kelompok yang mendapat prioritas khusus dari pemerintah dalam situasi tanggap darurat. Dalam pernyataannya di Jakarta, ia menegaskan bahwa kebutuhan penyandang disabilitas harus menjadi perhatian utama dalam seluruh proses penanganan bencana, mulai dari akses evakuasi hingga penyediaan fasilitas di lokasi pengungsian.

“Tentu penyandang disabilitas mendapatkan perhatian khusus. Mereka pasti dibantu dan sekarang ini memang masa-masa evakuasi serta tanggap darurat, jadi tentu ada fasilitas-fasilitas untuk para penyandang disabilitas, baik itu di tempat pengungsian atau tempat-tempat lain dengan perlindungan-perlindungan khusus,” ujar Mensos.

Baca Juga

Samsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan

Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memastikan langkah penanganan bencana benar-benar inklusif. Situasi di beberapa lokasi, menurut Mensos, masih menghadapi tantangan berat karena medan sulit dan banyak wilayah yang masih terisolasi. 

Untuk itu, pemerintah pusat, melalui koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), bekerja bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, TNI, dan Polri untuk membuka akses menuju daerah terdampak agar distribusi logistik dapat berjalan lancar.

“Kita perlu terus mendoakan supaya yang sedang bertugas ini diberi kemudahan dan kelancaran. Sebagian sekarang kita tahu sudah dapat diatasi dengan baik, tetapi sebagian lagi masih dalam proses,” tambahnya. Meski sebagian wilayah telah terbuka, banyak titik lain yang masih membutuhkan dukungan lebih besar, terutama untuk menjangkau kelompok yang paling rentan termasuk penyandang disabilitas, lansia, anak-anak, dan perempuan.

Fokus Bantuan bagi Disabilitas Terdampak Bencana

Kemensos menegaskan komitmennya untuk memberikan perlindungan maksimal bagi penyandang disabilitas yang terdampak bencana. Penasihat I Dharma Wanita Persatuan Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf, menyampaikan bahwa pihaknya memastikan semua kebutuhan mendesak difabel akan menjadi bagian dari prioritas dalam penyaluran bantuan.

“Saya berharap teman-teman disabilitas di sana sehat. Kalau mereka terdampak, kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu, dan pasti menyelesaikan persoalan mereka. Baik teman-teman difabel atau non-difabel, kami ingin memberikan yang terbaik buat mereka,” ucap Fatma.

Dengan skala bencana yang luas, kebutuhan yang muncul pun sangat beragam. Pemerintah melalui BNPB terus menyalurkan bantuan yang mencakup bahan makanan, logistik pokok, serta dukungan operasional seperti perangkat Starlink untuk komunikasi, genset, kompor gas, tabung gas, perahu polietilen, dan berbagai perlengkapan pendukung lainnya. Semua ini diharapkan dapat mempercepat proses distribusi bantuan dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Operasional Dapur Umum dan Keterlibatan Tagana

Dalam membantu pemenuhan kebutuhan pangan para penyintas, Kemensos mengoperasikan sekitar 30 dapur umum di berbagai titik terdampak. Dapur umum tersebut dikelola baik oleh masyarakat maupun bekerja sama dengan Dinas Sosial daerah. Selain menyediakan makanan siap saji, dapur umum ini juga menjadi pusat koordinasi bantuan untuk memastikan distribusi berjalan tertib.

Lebih dari 570 Taruna Siaga Bencana (Tagana) diterjunkan untuk mendukung operasional dapur umum. Dengan kapasitas kerja yang terlatih, Tagana mampu menghasilkan sekitar 80 ribu bungkus makanan setiap hari, membantu memastikan tidak ada penyintas yang terlewatkan, termasuk penyandang disabilitas yang membutuhkan akses lebih cepat dan dukungan tambahan di pengungsian.

Bantuan Santunan dan Rencana Pemulihan Jangka Panjang

Selain bantuan dalam fase darurat, Kemensos juga menyiapkan dukungan lanjutan berupa santunan untuk warga terdampak. Pemerintah akan memberikan santunan Rp15 juta untuk ahli waris korban meninggal serta bantuan Rp5 juta bagi korban luka berat. Dukungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mengurangi beban keluarga yang terdampak bencana besar tersebut.

Setelah dilakukan asesmen lanjutan, pemerintah juga menyiapkan program pemberdayaan bagi warga yang kehilangan rumah, pekerjaan, atau mata pencaharian. Pendekatan ini tidak hanya menitikberatkan pada bantuan sementara, tetapi juga upaya pemulihan ekonomi jangka panjang dengan mempertimbangkan kebutuhan kelompok yang paling rentan, termasuk penyandang disabilitas.

Data Korban dan Kondisi Bencana

Berdasarkan data Rekapitulasi Terdampak Bencana dari Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 milik BNPB yang ditampilkan Rabu pagi, tercatat korban meninggal mencapai 753 orang, sementara 650 orang masih dinyatakan hilang. Selain itu, sekitar 2.600 orang mengalami luka-luka. Angka ini menunjukkan besarnya skala bencana serta besarnya tantangan dalam penanganan, terutama di wilayah yang masih sulit dijangkau.

Dengan kondisi yang terus berkembang, pemerintah menegaskan kembali komitmennya agar penyandang disabilitas tidak luput dari perhatian. Melalui fasilitas perlindungan khusus, penyaluran logistik, dukungan dapur umum, serta program pemberdayaan pascabencana, diharapkan seluruh penyintas dapat kembali bangkit dan pulih secara menyeluruh.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak