Indonet (EDGE) Pertimbangkan Pembangunan Data Center AI Ready Beskala Jumbo 2026

Indonet (EDGE) Pertimbangkan Pembangunan Data Center AI Ready Beskala Jumbo 2026
Indonet (EDGE) Pertimbangkan Pembangunan Data Center AI Ready Beskala Jumbo 2026

JAKARTA - Gelombang kebutuhan infrastruktur digital yang semakin besar mendorong PT Indointernet Tbk. (EDGE) atau Indonet melakukan langkah strategis untuk memperluas kapasitas layanan pusat data mereka.

Di tengah percepatan transformasi digital dan melonjaknya permintaan layanan kecerdasan buatan (AI), perusahaan menegaskan bahwa ekspansi fasilitas data center menjadi agenda penting yang sedang dikaji secara mendalam.

Berbeda dengan pusat data yang sudah mereka operasikan saat ini, fasilitas baru tersebut direncanakan berada di luar Jakarta dan dibangun dengan konsep kapasitas jumbo yang sepenuhnya siap untuk mendukung beban kerja AI. Langkah ini menandai fase pertumbuhan baru bagi Indonet, terutama karena tren AI menciptakan kebutuhan data center yang jauh lebih besar dibandingkan fasilitas konvensional.

Baca Juga

Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera

Direktur Operasional Indonet, Agus Ariyanto, menjelaskan bahwa perusahaan kini mengelola dua data center utama, yaitu H1 dan H2, yang berlokasi di dalam kota. Keduanya memiliki kapasitas kumulatif mencapai 29 megawatt (MW). 

Saat ini, H1 telah terisi sepenuhnya, sementara H2 sudah mencapai utilisasi sekitar 70%. Kondisi tersebut menjadi sinyal kuat bahwa kapasitas akan penuh total dalam waktu dekat.

Agus menegaskan, dengan tingginya permintaan, perusahaan memproyeksikan seluruh kapasitas akan terisi pada tahun depan. Karena itu, pembangunan fasilitas baru menjadi langkah logis untuk memastikan keberlanjutan layanan yang selama ini tumbuh pesat. “Kami proyeksi pada 2026 itu [data center H2] akan penuh, jadi kita akan ada plan lagi untuk pembangunan next H2 berikutnya. Harusnya kita lakukan di tahun depan,” ujarnya.

Kajian terhadap lokasi di luar kota dilakukan karena karakteristik kebutuhan data center modern—khususnya dari perusahaan hyperscale—lebih cocok ditempatkan di area yang memiliki ketersediaan lahan luas dan mampu menampung kapasitas listrik besar. Selain itu, fasilitas di luar kota dapat berfungsi sebagai pusat cadangan atau backup bagi H1 dan H2, yang semakin memperkuat keandalan operasional Indonet.

Bisnis data center sendiri menjadi kontributor terbesar pendapatan perusahaan. Pada kuartal III/2025, bisnis tersebut menghasilkan pendapatan Rp372 miliar atau meningkat 26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi layanan pusat data mencapai 47,3% dari total pendapatan Indonet sebesar Rp785 miliar. Sejumlah perusahaan teknologi global dan institusi layanan keuangan tercatat sebagai klien utama, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi yang kuat dalam industri.

Agus menambahkan, pertumbuhan pesat tersebut tidak terlepas dari tingginya penggunaan teknologi AI. Gelombang permintaan mulai terlihat sejak perusahaan-perusahaan mempercepat digitalisasi dan memerlukan latensi rendah untuk optimalisasi layanan berbasis cloud dan AI. Data center milik Indonet menjadi pilihan karena seluruh fasilitas telah dirancang untuk mendukung kebutuhan AI. 

“Secara enggak langsung dengan adanya kebutuhan AI ini otomatis mereka juga butuh data center-nya sendiri. Data center kami H1 ataupun H2 itu AI ready dan untuk nanti yang ke depannya kita pun juga bangun sudah AI ready juga,” kata Agus.

Dalam konteks industri, data center AI ready merupakan fasilitas yang dibangun dengan standar lebih tinggi dibanding pusat data tradisional. Sejak tahap desain awal, fasilitas ini disiapkan untuk menangani beban kerja AI yang intensif, baik pada fase pelatihan maupun inferensi. Untuk itu, infrastruktur pendinginan, jaringan, dan kapasitas listrik semuanya dirancang lebih besar.

Pengoperasian cluster GPU berperforma tinggi membutuhkan jaringan yang sanggup menembus bandwidth 100 hingga 400 Gbps per link, serat optik berkualitas tinggi, serta sistem pendingin yang menjaga kestabilan suhu di tengah beban kerja berat. 

Kapasitas daya yang tinggi juga menjadi syarat mutlak karena perangkat AI membutuhkan energi lebih besar dibandingkan server biasa. Fasilitas seperti inilah yang kini menjadi fokus banyak perusahaan teknologi dunia, termasuk Indonet, untuk memastikan daya saing layanan mereka.

Kebutuhan hyperscale makin meningkat seiring masuknya perusahaan global ke pasar Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut cenderung memilih penyedia data center lokal yang mampu menyediakan kapasitas besar sekaligus jaringan berlatensi rendah, mengingat banyak layanan digital membutuhkan respons instan kepada pengguna. Kondisi ini membuat ekspansi fasilitas Indonet menjadi langkah strategis yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga memperkuat ekosistem pusat data nasional.

Permintaan terhadap pusat data dengan kualitas tinggi diproyeksikan terus meningkat seiring tingginya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Penguatan kapasitas infrastruktur digital seperti ini juga menjadi fondasi penting bagi masa depan industri AI, cloud computing, hingga layanan finansial digital yang semakin bergantung pada sistem yang cepat, stabil, dan aman.

Dengan rencana pengembangan fasilitas baru dan peningkatan kapasitas layanan, Indonet menegaskan perannya sebagai pemain penting dalam industri data center nasional. Apalagi, perusahaan telah memiliki portofolio klien global yang menuntut kinerja tinggi serta konsistensi layanan jangka panjang.

Jika ekspansi tersebut direalisasikan pada 2026, Indonet diproyeksikan menjadi salah satu penyedia layanan pusat data AI ready terbesar di Indonesia, sekaligus menjawab kebutuhan industri digital yang terus berkembang pesat.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak