Cak Imin Tegaskan Persiapan SMK Go Global Lewat Teknologi Dan Bahasa
- Kamis, 04 Desember 2025
JAKARTA - Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan perlunya peningkatan kapasitas teknologi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Indonesia.
Hal ini disampaikan saat menghadiri Workshop Kepala Sekolah SMK untuk Program SMK Go Global di Makassar. Ia mengungkapkan bahwa beberapa SMK masih tertinggal dalam pembaruan alat dan teknologi pendidikan.
“Karena itu, saya akan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Bappenas, serta Menko PMK, untuk mencari solusi percepatan adaptasi teknologi bagi SMK,” ujarnya.
Baca JugaSamsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan
Cak Imin menekankan bahwa modernisasi teknologi pendidikan merupakan langkah penting agar SMK dapat menyiapkan lulusan yang siap menghadapi industri global. Program SMK Go Global menjadi sarana strategis untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan tersambung dengan kebutuhan pasar internasional.
Selain itu, program ini bertujuan menjawab masalah pengangguran di kalangan lulusan SMK dengan membuka peluang kerja di luar negeri melalui koordinasi Kemenko PMK dengan Kementerian P2MI. Target awal program adalah memberangkatkan 500 siswa SMK ke luar negeri.
Fokus pada Konektivitas dan Link and Match dengan Industri
Program SMK Go Global mengusung konsep “link and match” dengan industri, baik di dalam maupun luar negeri. Menurut Cak Imin, sekolah perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja global agar lulusan dapat terserap secara optimal.
“Ini termasuk menyiapkan sekolah agar mampu berkoneksi dan selaras dengan industri, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” jelasnya.
Dalam program ini, pemerintah menghadirkan tokoh dari berbagai negara, kementerian, dan lembaga terkait untuk mendukung persiapan tenaga kerja Indonesia. Negara prioritas yang menjadi tujuan program meliputi Eropa, Jepang, Timur Tengah, termasuk Jerman sebagai negara utama di Eropa.
Persiapan bagi lulusan meliputi keterampilan teknis, penguasaan bahasa asing, hingga magang di dunia industri untuk meningkatkan kompetensi.
Pembekalan Bahasa Asing Sebagai Syarat Kerja Global
Selain keterampilan teknis, lulusan SMK yang ingin bekerja di luar negeri akan mendapatkan pembelajaran bahasa asing secara bertahap selama tiga tahun.
“Anak didik yang sejak awal ingin bekerja di luar negeri disiapkan bahasa, tidak sulit selama tiga tahun sekolah, dicicil untuk mengejar kompetensi bahasa, apakah Jepang, Inggris, atau Arab, karena bahasa itu menjadi syarat utama untuk berangkat ke luar negeri,” kata Cak Imin.
Sekretaris Daerah Pemprov Sulsel, Jufri Rahman, menambahkan, pembelajaran bahasa harus disesuaikan dengan fokus bidang keahlian siswa.
Misalnya, jurusan teknik diajari bahasa Jepang untuk menargetkan pasar kerja di Jepang, sementara keterampilan merawat diajari bahasa Arab untuk menyiapkan kerja di rumah sakit Timur Tengah.
Strategi ini diharapkan memaksimalkan peluang lulusan diterima, mengurangi risiko salah penempatan, serta mempercepat adaptasi di lingkungan kerja.
Peningkatan Teknologi SMK Melalui Koordinasi Antar Kementerian
Cak Imin menekankan perlunya dukungan lintas kementerian dalam menyiapkan fasilitas dan teknologi pendidikan di SMK. Koordinasi dengan Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan, serta Kementerian Bappenas diharapkan dapat menyediakan anggaran dan fasilitas yang dibutuhkan sekolah.
“Persiapannya memang masih bergantung pada kondisi perlengkapan teknologi di sekolah-sekolah, yang saat ini masih cukup tertinggal,” ungkapnya.
Pemerintah menyediakan anggaran hingga Rp30 triliun untuk mendukung program penempatan tenaga kerja dan peningkatan fasilitas SMK.
Program ini juga memprioritaskan pembangunan kapasitas sekolah agar relevan dengan kebutuhan industri global. SMK yang modern akan mampu menyediakan lulusan dengan keterampilan yang sesuai standar internasional. Dengan demikian, lulusan tidak hanya siap bekerja di dalam negeri, tetapi juga memiliki kompetensi untuk pasar global.
Penguatan Lapangan Kerja dan Kompetensi Lulusan
Koordinasi Kemenko PMK dengan Kementerian P2MI menekankan penyiapan lapangan kerja di luar negeri. Target jangka panjang adalah menempatkan satu juta lulusan SMK di berbagai negara.
Selain keterampilan teknis dan bahasa asing, siswa akan mendapatkan pengalaman magang di dunia industri, agar mampu langsung terserap saat bekerja. Cak Imin menyebutkan, melalui program ini, lulusan SMK memiliki peluang besar untuk bekerja di sektor industri yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Fokus utama program ini adalah mengatasi kesenjangan keterampilan antara pendidikan dan kebutuhan industri. SMK dituntut memiliki fasilitas modern, pengajaran berbasis praktik, dan pembekalan bahasa asing yang sesuai dengan negara tujuan kerja.
Pendekatan ini diharapkan menjadikan lulusan SMK lebih kompetitif di pasar kerja internasional.
Tantangan dan Strategi Implementasi Program
Implementasi SMK Go Global menghadapi sejumlah tantangan, termasuk pembaruan sarana dan prasarana, ketersediaan guru yang kompeten, serta penyesuaian kurikulum agar sesuai standar global. Pemerintah menyiapkan strategi melalui koordinasi antar kementerian, pelatihan guru, dan penyediaan fasilitas teknologi.
Selain itu, fokus penguasaan satu bidang keahlian di setiap sekolah menjadi strategi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Jufri Rahman menegaskan pentingnya memfokuskan siswa pada satu bidang agar mereka ahli dan siap menghadapi tantangan industri. Dengan strategi ini, risiko salah penempatan di negara tujuan dapat diminimalkan, sekaligus meningkatkan kesiapan lulusan menghadapi pasar global.
Harapan dan Target Program SMK Go Global
Program SMK Go Global diharapkan membuka peluang kerja besar bagi lulusan SMK, sekaligus menyiapkan SDM yang kompeten secara global. Dengan adanya koordinasi antar kementerian, penguatan teknologi pendidikan, pembekalan bahasa asing, dan magang industri, lulusan SMK akan memiliki daya saing yang tinggi.
Cak Imin menargetkan keberhasilan program ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam penyediaan tenaga kerja terampil di kancah internasional.
Program ini juga menjadi model integrasi pendidikan, industri, dan pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang adaptif, terampil, dan siap menghadapi kompetisi global. Keberhasilan SMK Go Global diharapkan menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia secara menyeluruh.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025
2.
3.
4.
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- 05 Desember 2025
5.
Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia
- 05 Desember 2025







