BMKG Peringatkan 11 Wilayah Waspada Soal Potensi Bibit Siklon Desember 2025

BMKG Peringatkan 11 Wilayah Waspada  Soal Potensi Bibit Siklon Desember 2025
BMKG Peringatkan 11 Wilayah Waspada Soal Potensi Bibit Siklon Desember 2025

JAKARTA - Memasuki penghujung tahun, dinamika atmosfer di Indonesia menunjukkan peningkatan aktivitas yang cukup signifikan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai bahwa kondisi cuaca pada Desember 2025 tidak hanya dipengaruhi hujan ekstrem dan angin kencang seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi juga oleh potensi pembentukan bibit siklon tropis di berbagai wilayah. 

Peringatan ini menjadi perhatian karena kombinasi fenomena atmosfer tersebut dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor, puting beliung, hingga gangguan transportasi udara dan laut.

Baca Juga

Tanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati

Peringatan Cuaca Ekstrem dari BMKG

BMKG melalui Kepala Badan, Teuku Faisal Fathani, menegaskan bahwa cuaca ekstrem masih mendominasi beberapa wilayah Indonesia sepanjang Desember. Menurutnya, fenomena yang berpotensi terjadi bukan hanya hujan dengan intensitas tinggi, tetapi juga angin kencang, petir merusak, puting beliung, hingga hujan es.

“Trennya terus naik. Jawa Barat memimpin frekuensi kejadian hujan ekstrem dan angin kencang, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujarnya.

Selain itu, jarak pandang yang terbatas juga dinilai berpotensi mengganggu kegiatan penerbangan dan pelayaran. Kondisi ini membuat kewaspadaan dini perlu ditingkatkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.

Wilayah yang Perlu Mewaspadai Bibit Siklon Tropis

BMKG mengingatkan adanya potensi pembentukan bibit siklon tropis di sejumlah wilayah selatan Indonesia pada periode Desember 2025. Fenomena ini dapat berkembang menjadi sistem badai terorganisir apabila didukung kondisi atmosfer yang tepat.

Daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan meliputi:

Bengkulu

Lampung

Banten

DKI Jakarta

Jawa

Bali

NTB

NTT

Maluku

Papua Selatan

Papua Tengah

Sebagai informasi, bibit siklon tropis merupakan fase awal dari pembentukan siklon tropis, dengan kecepatan angin berkisar 5–34 knot. Jika sistem atmosfer semakin aktif, bibit siklon dapat tumbuh menjadi siklon tropis penuh dengan kecepatan angin minimal 35 knot.

BMKG menegaskan bahwa meski Indonesia bukan jalur utama siklon tropis, anomali iklim tetap dapat memicu pembentukannya. Hal ini pernah terjadi pada Siklon Senyar, yang mengakibatkan kerusakan luas dan hujan ekstrem lebih dari 380 mm per hari di Aceh.

Fenomena Atmosfer yang Memicu Cuaca Ekstrem

BMKG memproyeksikan bahwa cuaca nasional pada pekan kedua Desember hingga awal Januari dipengaruhi oleh berbagai fenomena atmosfer besar, antara lain:

Aktivasi Monsoon Asia yang meningkatkan curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.

Anomali Madden-Julian Oscillation (MJO) yang dapat memicu pembentukan awan konvektif penyebab hujan ekstrem.

Gelombang Kelvin yang membawa potensi peningkatan intensitas hujan.

Rossby Equator yang menambah instabilitas atmosfer.

Seruak dingin Siberia yang memperkuat potensi hujan di beberapa wilayah.

Kombinasi fenomena ini membuat potensi cuaca ekstrem meningkat secara signifikan di banyak daerah.

Kemampuan Prediksi dan Peringatan Dini BMKG

BMKG memastikan bahwa perkembangan bibit siklon tropis dapat diprediksi hingga delapan hari sebelumnya. Mekanisme peringatan dini juga telah berjalan secara berkelanjutan, terutama saat munculnya siklon tropis seperti Senyar beberapa waktu lalu.

Dalam beberapa kejadian sebelumnya, BMKG telah mengirimkan peringatan berulang untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah. Langkah mitigasi dianggap sangat penting untuk meminimalkan dampak kerusakan.

Proyeksi Curah Hujan Desember 2025–Januari 2026

Memasuki akhir tahun menuju awal 2026, sejumlah wilayah diperkirakan mengalami peningkatan curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi, yakni 300–500 mm per bulan.

Wilayah yang diperkirakan terdampak antara lain:

Pulau Jawa

Bali

NTT

NTB

Sulawesi Selatan

Papua Selatan

Kondisi ini memerlukan kesiapsiagaan dari masyarakat maupun pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.

Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Pesisir

Selain hujan ekstrem, potensi banjir rob juga perlu diwaspadai terutama di pesisir:

Jakarta

Banten

Pantai Utara Jawa Barat

Penyebabnya tidak hanya curah hujan tinggi, tetapi juga kombinasi fase perigee dan bulan purnama pada pertengahan Desember 2025. Kenaikan permukaan air laut selama periode tersebut memungkinkan terjadinya genangan di wilayah pesisir.

Kesiapan Masyarakat Menghadapi Cuaca Ekstrem

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca dan informasi resmi lainnya. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di wilayah rawan bencana.

Pemahaman mengenai potensi pembentukan bibit siklon tropis dan intensitas hujan tinggi diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengambil langkah antisipatif, seperti:

Menghindari aktivitas di daerah rawan longsor dan banjir.

Memperhatikan kondisi saluran air dan lingkungan sekitar.

Memantau informasi dari kanal resmi BMKG.

Dengan meningkatnya aktivitas atmosfer selama Desember, kewaspadaan dan persiapan dini menjadi kunci untuk meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

OJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah Perkuat Regulasi Untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak