Mengapa Protein Hewani Tak Tergantikan bagi Pertumbuhan Anak? Simak Penjelasannya
- Jumat, 05 Desember 2025
JAKARTA - Nutrisi ini tersusun dari asam amino, termasuk sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh sendiri dan harus diperoleh dari makanan. Memahami perbedaan antara protein hewani dan nabati menjadi kunci untuk memastikan asupan gizi optimal bagi anak maupun orang dewasa.
Perdebatan mengenai protein hewani versus nabati sering muncul, namun keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Protein hewani dikenal sebagai protein lengkap karena menyediakan semua asam amino esensial dalam proporsi ideal. Sementara protein nabati juga memberikan manfaat kesehatan dan nutrisi penting lainnya, meski beberapa sumbernya tidak memiliki spektrum asam amino seimbang.
Artikel ini mengulas perbedaan mendasar antara kedua jenis protein tersebut, dari profil asam amino hingga dampaknya terhadap kesehatan, pertumbuhan anak, dan pencegahan stunting. Pemahaman ini membantu orang tua dan pengasuh membuat pilihan gizi yang tepat bagi anak-anak dan keluarga.
Baca Juga
Profil Asam Amino: Kunci Perbedaan Protein Hewani dan Nabati
Protein hewani umumnya disebut protein lengkap karena mengandung kesembilan asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Sumbernya antara lain daging, unggas, ikan, telur, dan produk susu, yang kaya leusin dan lisin, penting untuk aktivitas anabolik dan pembentukan otot.
Sebagian besar protein nabati cenderung kurang satu atau lebih asam amino esensial, meski ada pengecualian seperti kedelai, quinoa, soba, biji rami, spirulina, dan ragi nutrisi yang tergolong lengkap. Untuk mendapatkan asupan lengkap dari protein nabati, kombinasi makanan menjadi strategi efektif, misalnya memadukan kacang-kacangan dengan biji-bijian utuh atau kombinasi lain yang melengkapi spektrum asam amino.
Daya Cerna dan Kandungan Nutrisi Lain: Keunggulan Protein Hewani
Protein hewani lebih mudah dicerna dan diserap tubuh dibanding protein nabati, sehingga asam amino tersedia lebih cepat untuk sintesis protein otot dan perbaikan jaringan. Sebaliknya, protein nabati memiliki serat yang dapat memperlambat pencernaan dan mengandung antinutrien yang sedikit menghambat penyerapan, meski beberapa antinutrien juga bermanfaat bagi kesehatan.
Protein hewani juga unggul dalam menyediakan vitamin B12, zat besi heme yang mudah diserap, seng, selenium, fosfor, dan asam lemak omega-3 dari ikan. Protein nabati, di sisi lain, rendah lemak jenuh dan kolesterol, kaya serat, fitokimia, vitamin B, lemak tak jenuh, serta antioksidan. Beberapa nutrisi nabati, seperti zat besi non-heme, lebih baik diserap bila dikombinasikan dengan vitamin C.
Dampak Kesehatan dan Pertumbuhan Anak: Peran Protein Hewani
Konsumsi protein berperan besar dalam kesehatan secara keseluruhan. Protein hewani, terutama dari sumber rendah lemak, terkait dengan risiko lebih rendah terhadap diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Protein hewani juga mendukung peningkatan massa otot tanpa lemak dan mencegah kehilangan otot seiring bertambahnya usia, menjadikannya penting untuk menjaga kekuatan fisik.
Untuk pertumbuhan anak, protein hewani tidak dapat diremehkan. Protein adalah zat gizi utama yang mendukung pembentukan sel dan jaringan tubuh. Ali, seorang ahli gizi, menjelaskan bahwa rendahnya konsumsi protein, khususnya dari sumber hewani, menjadi salah satu penyebab stunting pada anak Indonesia. “Tahu dan tempe bagus, tetapi kandungan asam aminonya tidak bisa disamakan dengan protein hewani seperti daging atau susu,” ujar Ali.
Harga protein hewani yang relatif lebih tinggi membuat kombinasi protein hewani dan nabati menjadi solusi ideal. Dengan mengonsumsi keduanya secara bergantian, kebutuhan gizi harian anak dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kualitas nutrisi. Strategi ini memastikan tubuh memperoleh semua asam amino esensial, mendukung pertumbuhan optimal, serta mengurangi risiko gangguan perkembangan akibat kekurangan gizi.
Protein Hewani dan Pencegahan Stunting
Stunting merupakan masalah kesehatan kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan kemampuan kognitif anak. Protein hewani menyediakan asam amino esensial yang berperan dalam pembentukan jaringan dan hormon pertumbuhan. Dengan konsumsi protein hewani yang cukup, anak-anak lebih mungkin mencapai pertumbuhan optimal sesuai usia, serta memiliki otot dan organ yang sehat.
Protein hewani memainkan peran penting dalam tumbuh kembang anak dan kesehatan secara keseluruhan. Selain melengkapi asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh, protein hewani lebih mudah dicerna dan kaya nutrisi penting lain seperti vitamin B12, zat besi heme, seng, dan omega-3.
Kombinasi protein hewani dan nabati dalam pola makan seimbang menjadi strategi efektif untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi, mendukung pertumbuhan optimal, mencegah stunting, dan menjaga kesehatan jangka panjang.
Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025
2.
3.
4.
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- 05 Desember 2025
5.
Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia
- 05 Desember 2025







